Are You Ready?
Kini kebutuhan akan data penyimpanan, sudah semakin terus bertambah. Orang lebih senang menyimpan foto di dalam computer atau fasilitas internet dari pada menyimpannya di album foto. Orang pun lebih senang mendengarkan lagu dan menonton video rekaman dari ipod atau komputer mereka daripada memutar kaset menggunakan tape atau media player.
Kebutuhan yang semakin tinggi itu, ‘untungnya’ didukung oleh berkembangnya jenis media penyimpanan. Lepas dari masa media penyimpanan floopy disk (disket), Compact Disk(CD) dan CD-RW (Rewrite) menjadi salah satu media paforite untuk menyimpan data. Media tersebut hadir dengan kemampuannya dalam menyimpan data hingga 700 MB.
Tak lama kemudian, DVD (digital versatile disc) dan disusul oleh DVD-RW muncul kepasaran pencinta teknologi dengan kemampuannya menyimpan data hingga 4,3GB. Tentu hal ini, lagi-lagi, menjadi madu yang manis bagi pencinta teknologi. Selalu saja ada perubahan kebutuhan saat muncul media penyimpanan dengan kemampuan menyimpan data yang lebih besar.
Sekarang, kebutuhan itu kembali diusik oleh hadirnya Blu Ray dan HD- DVD,yang bila dibandingkan dengan media penyimpanan sekarang (CD dan DVD, bahkan flashdisk), jauh lebih memberi kepuasan dalam menyimpan data. Uh...sepertinya "madu " itu semakin manis saja.
Seperti dikutip dari http://www.pikiran-rakyat.com/ bahwaDisc optikal Blu-ray yang dirancang oleh Blu-ray Disc Association yang beranggotakan nama-nama besar di bidang elektronik macam Apple, Dell, Hitachi, HP, JVC, LG, Mitsubishi, Sony, TDK, dan Philips. Blu-ray memang dirancang untuk menyimpan data dalam jumlah yang cukup besar. Kapasitas penyimpanannya hingga 5-6 kali lipat kapasitas keping DVD. Jadi, jika satu keping DVD single layer memuat data sebanyak 4,7 GB, Blu-ray mampu menampung data hingga 25 GB per layer.
Kemampuan menyimpan data yang cukup besar ini dikarenakan Blu-ray memanfaatkan laser biru-violet yang mempunyai panjang gelombang 405 nm (nanometer) untuk membaca dan menulis data, sedangkan DVD yang memanfaatkan laser merah mempunyai panjang gelombang 650 nm. Dengan gelombang yang lebih pendek, ia bisa menyorot objek dengan presisi tinggi. Hasilnya, data bisa diikat dengan lebih ketat dan disimpan di ruang yang lebih kecil. Jadi, inilah yang memungkinkan Blu-ray menyimpan data lebih banyak daripada CD, DVD, atau HD DVD walau bentuk ukuran kepingnya sama.
Blu-ray memiliki lapisan permukaan yang tipis, hanya 0,1 mm, jauh lebih tipis dibanding dengan HD DVD yang berukuran 0,6 mm. Ketipisan ini bertujuan agar laser lebih fokus dalam menembakkan data. Namun, ketipisan inilah yang membuat harga Blu-ray jadi lebih mahal karena adanya proses hard coating khusus dalam pengerjaannya. Untuk urusan baca dan tulis (read and write) Blu-ray mempunyai kecepatan minimal sekitar 36 Mbps. Bahkan rencananya akan ditingkatkan hingga 288 Mbps. Bandingkan dengan DVD yang mempunyai kecepatan baca tulis hanya 10 Mbps. Walaupun formatnya tergolong beda, Blu-ray memiliki kompabilitas dengan format terdahulunya semacam CD atau DVD.
Pesaing yang cukup membuat pencinta teknologi berfikir dua kali adalah HD-DVD (High-Definition DVD ). HD DVD dapat menampung data sebanyak tiga kali data yang ditampung DVD (15 GB per lapis berbanding 4,7 GB). Sama dengan Blu-ray, HD DVD menggunakan laser blue dengan panjang gelombang 405 nm. Lapisan data terletak tepat di tengah disc yang memiliki ketebalan 1,2 mm. Menggunakan mata laser dengan NA 0,65. Hanya selisih sedikit, jika dibandingkan DVD yang menggunakan NA 0,6.
Menurut situs http://www.pcmedia.co.id/, HD DVD memiliki standar yang unik. Sebagai contoh, ada alternatif solusi Combination Format dengan memanfaatkan kedua sisi keping untuk menyimpan data. Salah satu sisi dengan format konvensional DVD-9 dan pada sisi yang lain denagn HD DVD.
Atau dengan alternatif lainnya dengan Twin format disc. Merupakan sebuah standar format yang diakui DVD Forum dalam HD DVD-ROM versi 1.2. dengan menggunakan dua lapisan data. Lapisan pertama terdekat dengan lensa hanya akan terbaca oleh lensa red laser, namun transparan untuk blue-violet laser. Ditambah lapisan data untuk HD DVD. Jika keping ini dibaca oleh DVD “biasa”, maka ia akan dikenali dengan baik. Sedangkan pada perangkat HD DVD, blue-violet laser akan melewati lapisan data pertama dan membaca hanya pada lapisan data HD DVD.
Untuk kapasitas, HD DVD-ROM berdiameter 12 cm memiliki kapasitas 15 GB per layer. Dengan dual layer dan double sided, maka akan memiliki kapasitas 30 GB per keping.
HD DVD juga tersedia dalam dimensi berdiameter 8 cm, dengan kapasitas 4,7 GB untuk single layer dan 9,4 GB untuk double layer. Media untuk writeable disebut HD DVD-R dengan kapasitas 15 GB per side. Untuk media rewriteable menawarkan kapasitas 20 GB per side.
Untuk dapat mendukung kepuasan konsumen dengan hadirnya kedua media tersebut, beberapa perusahaan besar seperti SONY, Toshiba, dan Samsung menghadirkan media player dan juga perangkat teknologi lainnya yang support terhadap kedua media penyimpanan tersebut.
Contohnya, perusahaan Toshiba yang meluncurkan pemutar HD DVD di Jakarta bersamaan dengan peluncurkan produk TV LCD. Di antara TV itu, Regza X3500 dan Z3500 memang sudah mendukung untuk penayangan full HDTV (1920 x 1080 piksel) yang merupakan kualitas terbaik yang bisa dihasilkan produk pemutar HD DVD ataupun Blu-ray. Tidak ketinggalan, Perusahaan raksasa asal Jepang, Sony, telah mencangkokkan player disc drive-nya untuk memutar Blu-ray pada produk larisnya PlayStation 3 (PS3).
So….., Are you ready for changes…?
Dokterdotcom.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)